TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno mengatakan pihaknya akan melakukan pendalaman mengenai informasi adanya seorang Warga NegaraPrancis berinisial ML yang diduga bermain dalam kasus pencurian pulsa.
"Kita teliti apakah benar, motifnya apa apakah benar dia punya intensi merugikan masyarakat apakah dia juga melakukan praktek-praktek ilegal dan sebagainya jadi kita coba teliti kalau memang ada itu,"ujar Sarwoto di gedung DPR, Jakarta, Senin (10/10/2011).
Menurut Sarwoto, dirinya cukup terkejut mendengar informasi tersebut, karena bagi Sarwoto itu tergolong kabar baru.
"Kita telitilah kebenarannya, info baru itu,"jelasnya.
Telkomsel, lanjut Sarwoto siap membawa Warga Negara Prancis tersebut apabila ada data-data yang cukup memadai. Tindakan itu dinilainya cukup merugikan konsumen dan masyarakat.
"Kalau memang ada datanya, ilegal bisa kita tindak secara hukum,"pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menindaklanjuti laporannya terhadap warga negara Perancis yang diduga memiliki content provider nakal. Modus yang dilakukan adalah sedot pulsa setiap membalas pesan singkat tanpa persetujuan konsumen.
"Namanya Mathew Lavalier, itu harus ditindaklanjuti oleh operator," kata Roy Suryo disela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menkominfo Tifatu Sembiring di Ruang Komisi I DPR RI, Senin (10/10/2011).
Roy mengatakan operator telekomunikasi telah mengetahui sepak terjang Mathew. Namun belum ada tindakan langsung dari para operator. Apalagi, Mathew selalu mengganti nama content provider bila kerjasamannya ditutup oleh operator. "Dulu dia pakai astro mob tapi ditutup, lalu ganti lagi," ujarnya.
Politisi asal Partai Demokrat itu juga mengatakan bahwa content provider nakal memiliki alat untuk melakukan register apapun jawaban dari pelanggan melalui pesan singkat.
"Kita teliti apakah benar, motifnya apa apakah benar dia punya intensi merugikan masyarakat apakah dia juga melakukan praktek-praktek ilegal dan sebagainya jadi kita coba teliti kalau memang ada itu,"ujar Sarwoto di gedung DPR, Jakarta, Senin (10/10/2011).
Menurut Sarwoto, dirinya cukup terkejut mendengar informasi tersebut, karena bagi Sarwoto itu tergolong kabar baru.
"Kita telitilah kebenarannya, info baru itu,"jelasnya.
Telkomsel, lanjut Sarwoto siap membawa Warga Negara Prancis tersebut apabila ada data-data yang cukup memadai. Tindakan itu dinilainya cukup merugikan konsumen dan masyarakat.
"Kalau memang ada datanya, ilegal bisa kita tindak secara hukum,"pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menindaklanjuti laporannya terhadap warga negara Perancis yang diduga memiliki content provider nakal. Modus yang dilakukan adalah sedot pulsa setiap membalas pesan singkat tanpa persetujuan konsumen.
"Namanya Mathew Lavalier, itu harus ditindaklanjuti oleh operator," kata Roy Suryo disela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menkominfo Tifatu Sembiring di Ruang Komisi I DPR RI, Senin (10/10/2011).
Roy mengatakan operator telekomunikasi telah mengetahui sepak terjang Mathew. Namun belum ada tindakan langsung dari para operator. Apalagi, Mathew selalu mengganti nama content provider bila kerjasamannya ditutup oleh operator. "Dulu dia pakai astro mob tapi ditutup, lalu ganti lagi," ujarnya.
Politisi asal Partai Demokrat itu juga mengatakan bahwa content provider nakal memiliki alat untuk melakukan register apapun jawaban dari pelanggan melalui pesan singkat.
"Sehingga kalau kita memaki tetap saja kita terdaftar dan tanpa sadar tersedot pulsa," imbuhnya.
Dia juga mempertanyakan mengapa warga negara asing itu dapat memiliki bisnis di Indonesia dan disetujui untuk mengeruk uang masyarakat. "Kita sama saja membiayai orang asing. Sekarang harus diungkapkan dan tidak perlu lagi ada beking-bekingan," pungkasnya.
Dia juga mempertanyakan mengapa warga negara asing itu dapat memiliki bisnis di Indonesia dan disetujui untuk mengeruk uang masyarakat. "Kita sama saja membiayai orang asing. Sekarang harus diungkapkan dan tidak perlu lagi ada beking-bekingan," pungkasnya.
sumber :
http://id.berita.yahoo.com/telkomsel-dalami-dugaan-wn-prancis-curi-pulsa-115642663.html
0 komentar:
Posting Komentar